Silahkan chat dengan kami Admin akan membalas, mohon tunggu.
Bismillah, Ada yang bisa dibantu? ...
Mulai chat ...
Rumah Mleyok, Cikarang

Testimoni
"... pertama menggunakan arsitek online diliputi keraguan & was-was, namun ..."

Testimonial dari Bapak Teguh, Semarang tentang Desain Renovasi Rumahnya

          Memiliki rumah ‘customized’ yang sesuai kebutuhan dan mewakili karakter penghuni adalah impian saya sejak lama. Setelah bertahun-tahun menjadi kontraktor alias pengontrak rumah akhirnya Allah memberikan rizki berupa rumah seken tipe 45 yang digabungkan menjadi satu rumah plus ada kelebihan tanah. Tata ruangnya sebagian masih asli, sehingga banyak sekat yang menjadikan kesan sempit dan sumpek. Apalagi akses cahaya dan udara sangat minim. Keinginan untuk merenovasi  menjadi begitu kuat, ditambah komentar anak-anak, “Yah, rumah kita besar tapi kok ruangannya sempit- sempit”.

           Akhirnya karunia Allah pun kembali datang dalam bentuk perkenalan dengan seorang arsitek dengan sosok sangat bersahaja, Rachmadi Triatmojo. Dari tangannyalah kemudian tercipta disain rumah impian: fungsional, indah, go green (kaya udara dan cahaya, hemat listrik), modern (mengadopsi tren disain terkini) dan tentu saja bersahaja, membumi menyatu dengan lingkungan sekitar.

          Proses renovasi dikerjakan langsung oleh tukang tanpa melibatkan kontraktor professional untuk menekan biaya, dengan dipandu arsitek melalui komunikasi jarak jauh, walaupun tentu saja sesekali dicek langsung ke lapangan. Ternyata dibalik sosoknya yang sederhana, sang arsitek mempunyai komitmen sangat  kuat untuk mewujudkan rumah terbaik untuk kliennya, all out dalam bekerja, teliti dan sangat detail serta sangat menjaga amanah/kepercayaan.

            Alhamdulillah, akhirnya renovasi selesai. Hari-hari di rumah terasa penuh keindahan, terasa seperti sedang liburan. Ruang keluarga yang luas dengan plafon tinggi penuh cahaya dan aliran udara adalah salah satu tempat favorit. Sambil duduk di sofa pandangan leluasa menerobos jendela-jendela lebar menikmati  taman dan gemercik kolam ikan.
Setiap pagi, kala sarapan di meja makan mata bisa menatap birunya  langit dan burung yang sesekali terbang melintas. Semburat cahaya pagi menerangi dan menghangatkan seisi rumah, meninggalkan jejak siluet yang mempesona. Sore hari kala senja menjelang duduk di balkon menatap rimbun pohon, bebukitan di kejauhan dan semilir angin adalah karunia yang ternilai harganya.
Ahhh… betapa saya merasa telah memiliki dunia dan seluruh isinya. Betapa Allah begitu pemurah mengaruniakan kebahagiaan yang tiada taranya. Menetes air mata tatkala selintas teringat  satu ayat dalam surat Ar-rahman,”Maka nikmat Allah mana lagi yang akan kamu dustakan..?”