Lain bahan, lain kesan
![]() |
http://archnewhome.com - Townhouse by Elding Oscarson |
Masing-masing bahan mernpunyai sifat dan karakter sendiri-sendiri yang menampilkan ekspresinya masing-masing. Bahan yang sama tapi penyelesaiannya berbeda akan menampilkan ekspresi yang berbeda pula. Atau dengan kata lain setiap ekspresi dari material akan memperlihatkan bagaimana ia diselesaikan. Setiap ekspresi dari material secara langsung akan berhubungan dengan persepsi seseorang; dan akan menghasilkan asosiasi yang berbeda-beda pula.
Begitu pula pada bangunan rumah tinggal, maka kita akan dapati kesan penampilan dari rumah yang dicitrakan oleh sifat-sifat bahan bangunannya. Apakah berkesan kokoh, alami, formil ataukah bahkan terjadi manipulasi warna dengan cat yang menyembunyikan karakter bahan yang sebenarnya.
Begitu pula pada ruangan-ruangan dalam rumah, sangat penting kita memilih bahan-bahan apa yang akan dipilih sesuai dari karakter ruangan yang akan ditimbulkan.
Perlu diketahui pula dalam perkembangan arsitektur rumah, karakter-karakter bahan tersebut juga tidak tergantung dari kesan ruangan atau rumah secara keseluruhan pada umumnya.Kesan penampilan yang ingin ditimbulkan pada zaman sekarang ini telah bergantung juga kepada budaya 'urban' yang telah banyak mengalami pergeseran-pergeseran. Suatu contoh, suatu ruang tidur sekarang tidak harus menampilkan kelunakan, ketenangan atau kehangatan.Suatu ruang tidur modern justru kesan yang ditimbulkan adalah kesan 'urban' yang penuh dengan budaya industrialis. Dengan penggunaan material baja yang diekspos banyak digunakan dalam rumah tinggal modern untuk menimbulkan kesan 'mesin' dan 'urban'.
Berikut ini akan diuraikan beberapa macam bahan dasar beserta sifat dan kesan yang ditimbulkannya.
KayuBiasanya bahan bangunan tak pernah berdiri sendiri, selalu digabungkan satu sama lain. Sebagai contoh, kaca hanya merupakan pengisi dari suatu struktur kayu, beton atau baja. Paduan bahan itu didasarkan atas hubungan proporsional. Hubungan hubungannya memerlukan penyelesaian detail yang halus dan cermat sehingga dapat menimbulkan nilai keindahan dengan menciptakan suatu irama dan kesan-kesan tersendiri. Hal tersebut biasanya tercermin jelas pada muka (fasade) bangunan. Biasanya kesan yang didapat oleh masyarakat bukanlah kesan per bahan, melainkan kesan keseluruhan yang merupakan perpaduan bahan ; atau kesan yang didapat dari material yang paling menonjol.
Sifat : mudah dibentuk, juga untuk konstruksi yang kecil, bentuk lengkung.
Kesan Penampilan : hangat, lunak, alamiah, menyegarkan.
Batu bata
Sifat : flexibel, terutama pada detail dapat untuk berbagai struktur.
Kesan Penampilan : Praktis, alamiah, rural
Semen (stucco)
Sifat : dapat untuk exterior & interior, cocok diberikan segala macam warna, mudah rata (homogeny), mudah dibentuk.
Kesan Penampilan : dekoratif
Batu Alam
Sifat : tak membutuhkan proses, dapat dibentuk (diolah)
Kesan Penampilan : berat, kasar, alamiah, sederhana, informil.
Batu Kapur
Sifat : mudah bergabung dengan bahan lain, mudah rata.
Kesan Penampilan : sederhana, kuat (jika digabung dengan bahan lain)
Marmer
Sifat : licin, mudah dibentuk.
Kesan Penampilan : mewah, kuat, formil , agung.
Beton
Sifat : hanya menahan gaya tekan.
Kesan Penampilan : formil, keras, kaku dan kokoh.
Baja
Sifat : hanya menahan gaya tarik.
Kesan Penampilan : keras, kokoh dan kasar
Metal
Sifat : efisien
Kesan Penampilan : ringan dan dingin.
Kaca
Sifat : tembus pandang, biasanya digabung dengan bahan lain.
Kesan Penampilan : rinkih, dingin dan dinamis
Plastik
Sifat : mudah dibentuk sesuai kebutuhan (karena merupakan bahan pabrik), dapat diberi bermacam-macam warna.
Kesan Penampilan : ringan, dinamis, informil.
![]() |
http://archinspire.com |
Seseorang tidak akan lepas dengan masa lalunya, kampung halamannya, ayah dan ibunya, kakek dan neneknya. Suatu kebahagian tersendiri bila berkumpul dengan keluarganya. Demikian pula sebaliknya seseorang tidak akan lepas pula dari cita-citanya yang akan datang. Keinginan-keinginan ke depan. Menyongsong masa depan yang lebih cerah yang sesuai dengan zamannya.
Dengan konsep desain rumah yang demikianlah maka karakter dan gaya rumah tidak akan lekang dimakan zaman.Padahal rumah bukan suatu yang akan kita pakai hanya beberapa hari ataupun beberapa bulan, tapi dalam hitungan tahun, minimalnya 20 tahun.
Hmmm ... lalu bagaimana kalau kita sudah membangun rumah yang masa pembangunannya sekian bulan, ketika selesai pembangunan ternyata desain dengan bahan yang tren pada zaman itu sudah usang ?
Nah, sekarang kesan penampilan apa yang diinginkan pada rumah Anda ? Silahkan berkomentar untuk saling berbagi ...
Semoga Bermanfaat.
Terima Kasih, Salam Sukses untuk Anda !
Rachmadi Triatmojo
Pendiri dan Arsitek sketsarumah.com
http://www.sketsarumah.com
Mau tahu Studionya ?
Silahkan klik http://www.sketsarumah.com/p/studio.html
Atau mau tahu langsung hasil-hasil karyanya ?
Silahkan klik http://www.sketsarumah.com/p/karya.html
Silahkan klik http://www.sketsarumah.com/p/studio.html
Atau mau tahu langsung hasil-hasil karyanya ?
Silahkan klik http://www.sketsarumah.com/p/karya.html
4 komentar
Btw, saya kok terobsesi membuat rumah berbahan alami seperti kayu, bambu, dan gedhek plus atap rumbia. Namun, setelah dipikir-pikir rumah seperti itu kurang tahan terhadap cuaca dan cenderung tidak tahan lama. Apalagi di Jawa harga bahannya hanya sedikit lebih murah dari rumah beton, malah bisa-bisa lebih mahal. Apa pendapat Bapak? ^_^
Yah ...memang rumah berbahan bangunan alami bisa-bisa jatuhnya lebih mahal.Betul ! karena apa2 yang ramah lingkungan biasanya lebih mahal. Tapi kita dapat membantu menyelamatkan lingkungan.Karena bahan2 yang Mas Eko ceritakan itu adalah bahan2 yang terbarukan artinya dapat di adakan lagi apa lagi yang namanya bambu ..itu cepat tumbuhnya. Dan semua bahan itu bila menjadi sampah bisa hancur dalam tanah dan dapat terurai secara kimia.
Nah, lalu bagaimana mensiasatnya...bisa dengan cara menggabungkan antara bahan2 agak modern dan bahan2 tradisional tadi. Cuma bahan 2 yang tradisional tadi dalam desainnya perlu ditempatkan pada tempat-tempat yang aman dari ganasnya alam seperti hujan dan panas matahari ...nah disini memang peran Arsitek dibutuhkan.
Baik, kalau cerita terus nanti gak ada abisnya.apalagi desain maka banyak kemungkinan2 yang tak terbatas. Mudah2an ini menjadi pencerahan buat Mas Eko...
Sebetulnya apa yang mas Arif (blogger terpanas) sampaikan hampir semakna dangan apa yang saya sampaikan. Cuma Mas Arif menyampaikan dalam bahasa lain saja.
Dalam desain rumah memang kita harus maksimalkan bahan-bahan dari dekat tempat kita tinggal. Karena ini akan menghemat biaya tentunya. Sehingga akan terjadi perpaduan antara bahan-bahan setempat.
Coba mas Arif fikir, misalnya kita mau bangun rumah di Timika, kita pengen kesan modern dengan kusen aluminium...padahal di Timika gak di jual misalnya harus kirim dari Jakarta... Apa gak lebih baik kita pakai kusen kayu setempat dengan tanpa meninggalkan kesan modern dalam desain rumah ?