Silahkan chat dengan kami Admin akan membalas, mohon tunggu.
Bismillah, Ada yang bisa dibantu? ...
Mulai chat ...
Rumah Mleyok, Cikarang

Testimoni
"... pertama menggunakan arsitek online diliputi keraguan & was-was, namun ..."

Konsep Desain Rumah Bapak Rudiaman, Bone-Bone

Berdasarkan data-data yang dikirim bapak Rudiaman dan analisa desain, berikut adalah Konsep Desain Rumah yang kami tetapkan :

1. Aspek Lingkungan

Yang di maksud aspek lingkungan adalah : pedoman/pijakan atau dasar dalam desain rumah sehingga adanya penyesuaian dalam berbagai segi terhadap lingkungan tapak dalam melokasikan bangunan rumah ini. Berdasarkan analisa yang sudah dilakukan, maka dapat diambil sebagai dasar-dasar sebagai berikut :
  • Memanfaatkan ruang-ruang terbuka hijau sekitar tapak, yaitu lahan-lahan tetangga (berdasarkan data foto yang telah bapak Rudiaman kirim)sebagai salah satu unsur penunjang perencanaan yaitu masih "segar" nya suasana hijau menghasilkan udara yang masih bersih kaya akan oksigen berguna bagi kesehatan penghuni rumah. Suasana hijau juga nyaman bagi pandangan mata (view).
  • Mengurangi kesenjangan-kesenjangan terhadap lingkungan akibat desain rumah dalam segi desain fisik terhadap lingkungan pemukiman sekitar tapak, yaitu walaupun mengambil sedikit bentuk minimalis modern tetapi tetap mengakomodir detail-detail tradisional rumah tropis khas Indonesia, seperti detail tiang yang dipadu dengan bahan kayu, dsbnya.


2. Aspek Tapak

a. Orientasi Bangunan

Dalam menentukan desain rumah, orientasi bangunan ini berpijak pada pemikiran-pemikiran :
  • Menghindari orientasi bangunan ke arah matahari terbenam, yaitu ke arah Barat karena kurangnya sehat efek sinar matahari terbenamterhadap penghuni. Ini terlihat dengan sedikitnya bukaan-bukaan (jendela) ke arah Barat.
  • Orientasi bangunan untuk ruang-ruang private seperti ruang tidur adalah ke arah Timur, karena sinar matahari terbit adalah sehat untukpenghuni rumah. Akan tetapi ketika siang hari yaitu jam 11.00 ke atas akan terasa panas, hal ini di antisipasi dangan penanaman pohon-pohon rindang pada sisi Timur tapak.

  • Mengutamakan orientasi bangunan rumah ke arah ruang-ruang terbuka, untuk mendapatkan pandangan yang bagus baik dari tapak atau menuju tapak.
  • Berusaha membuat orientasi bangunan rumah yang ke arah depan memberi kesan "selamat datang" (menerima) yang kesan tersebut juga dimiliki oleh rumah-rumah sekitar.

b. Pencapaian, Sirkulasi dan Zoning dalam Tapak.

Dasar-dasar desainnya adalah :
  • Memisahkan sirkulasi antara tamu dan penghuni, dengan adanya pintu masuk ruang tamu dan pintu masuk samping dan pintu garasi.
  • Begitu pula pengembangan yang akan datang dengan adanya Bengkel dan Bimbel, otomatis sirkulasi pengunjung akan terbagi di sisi Barat dan Timur.
  • Memisahkan sirkulasi untuk service (kegiatan pelayanan) di sisi Barat dan sirkulasi penghuni di sisi tengah ruang rumah yang terpusat di ruang-ruang semi publik seperti ruang keluarga, perpustakaan, ruang makan dan ruang kerja dan pada bagian sisi Timur rumah.
  • Zoning dalam tapak terbagi menjadi beberapa area ; Zoning Publik pada sisi depan (selatan) tapak yang memang merupakan area akses dari depan (jalan) oleh publik. Zoning Private yaitu terletak di area Ruang Tidur Utama dan Ruang Tidur Anak pada sisi Timur rumah. Zoning Service adalah pada sisi Barat dan Utara seperti pada ruang-ruang Garasi, Gudang, Dapur, Kamar Mandi, Ruang Cuci, Ruang Setrika dan Area Jemur. Zoning Semi Publik seperti Ruang Makan, Ruang Kerja, Ruang Keluarga, Perpustakaan dan Teras Dalam yang menghadap ke taman. Zoning Peternakan di area Barat untuk mengantisipasi pandangan yang kurang sedap, sedangkan Zoning Perkebunan di area Utara mendekati orientasi bangaunan secara umum yang lebih sedap di pandang.

3. Aspek Bangunan

a. Bentuk Bangunan
  • Berusaha mengekspresikan citra penghuni sejauh yang kami kenal melalui media online
  • Sesuai dengan fungsi-fungsi di dalam bangunan rumah, yang dibagi menjadi :
* Ruang-ruang Private dan Semi Publik seperti Ruang Tidur, Ruang keluarga, dsbnya orientasi lebih banyak ke dalam tetapi tidak menutup kemungkinan bentuk yang berorientasi keluar untuk mendapatkan pandangan yang menyenangkan dan udara yang menyegarkan.
* Ruang-ruang Service (Pelayanan) lebih banyak berorientasi ke dalam.
* Ruang-ruang Publik seperti Ruang Tamu berorientasi ke area umum yaitu ke arah jalan.


b. Komposisi / Gubahan Massa
  • Berusaha menyesuaikan bentuk bangunan dengan lingkungan sekitar tanpa memberikan karakter khusus pada bentuk bangunan rumah.
  • Untuk ruang-ruang Private dan Service dengan bentuk kemiringan atap yang mengarah ke Timur - Barat yang memberi respon terhadap arah tersebut yang dipengaruhi oleh orientasi jalur edar matahari.
  • Untuk Ruang Publik kemiringan atap ke arah jalan untuk memberi kesan "menerima", terkhusus pada bentuk atap Teras Depan yang kemiringan terbuka ke depan lebih memberi kesan "selamat datang". Bentuk ini mengadopsi sedikit gaya arsitektur modern, yang mudah-mudahan ini mencerminkan karakter penghuni yang berlatar belakang pendidikan teknik. Bentuk ini bukan berarti mencerminkan bertentangan dengan lingkungan sekitar. Di era abad informasi ini sangat mudah bagi masyarakat untuk mengenal bentuk-bentuk arsitektur modern melalui media online. Dengan demikian diharapkan masyarakat sekitar tidak terlalu canggung untuk menerima bentuk Teras tersebut.
  • Di samping Barat Teras Depan terdapat bentuk massa yang agak menjulang sebagai "sclupture" batu alam. Bentuk ini diharapkan sebagai "point of interest" atau "vocal point" yang menjadi pusat komposisi bentuk-bentuk massa bangunan yang lainnya.
  • Bentuk massa kotak / Balok pada ruang Garasi di sisi Barat adalah bentuk yang menyeimbangkan dengan bentuk Teras Depan di sisi Timur.
  • Bentuk massa Gudang dengan kemiringan atap berorientasi ke Utara - Selatan untuk memberi keseragaman bentuk kemiringan atap Ruang Tamu yang "menyendiri" sehingga tercapai "unity" atau kesatuan bentuk massa bangunan rumah.

c. Struktur, Konstruksi dan Bahan Bangunan.
  • Sistem Struktur dan Konstruksi yang dipakai adalah sistem struktur keumuman masyarakat Indonesia dalam membuat rumah yaitu sistim rangka kaku (rigid frame) , pondasi lajur, dan rangka atap miring 35 derajat. Terkhusus area-area tertentu dengan kemiringan atap 15 derajat.
  • Bahan Bangunan
* Mencerminkan suasana alam Tropis Indonesia, seperti batu alam, kayu, genteng, dsbnya
* Tahan terhadap cuaca dan pemeliharaan yang mudah dan murah, disamping mudah di dapat walau di pelosok daerah.
* Mencerminkan karakter penghuninya.
* Memperhatikan faktor-faktor kenyamanan dan kenikmatan bagi penghuni.
  • Modul
Memakai modul 3 meter antar kolom struktur untuk mendapatkan bentang struktur yang optimal.


4. Aspek Ruang

a. Ruang Dalam

Dasar-dasar desain ruang dalam rumah :
  • Kesatuan organisasi kegiatan
  • Mempermudah hubungan antar kelompok kegiatan yang terdiri dari Publik, Semi Publik, Private dn Service (Pelayanan)
  • Adanya saling keterkaitan antar kelompok kegiatan sehingga terjadi saling menunjang, memperkuat dan memperlancar dari fungsi-fungsi kegiatan tersebut.
  • Berusaha memberi ukuran dan standar ruangan yang layak, tanpa mengindahkan masalah-masalah psikologis, privacy dan karakternya.

b. Ruang Luar

dibagi 2 macam :
  • Yang terbentuk karena komposisi massa bangunan, yaitu meletakkan massa bangunan di tengah tapak sebagai pemisah secara umum antara area tapak yang berfungsi untuk peternakan, perkebunan dan taman.
  • Yang terbentuk karena pola penghijauan (landscaping), yaitu :
* Memberi suasana teduh atau kesegaran dan alam tropis Indonesia.
* Merupakan faktor atau elemen pengikat massa bangunan.
* Sebagai pemisah atau pembatas sirkulasi yang sifatnya mengarahkan tanpa disadari.



5. Hal-hal Khusus

Ada beberapa hal khusus yang ingin kami sampaikan di sini, antara lain :
  • Desain gudang yang agak luas, ini kami desain karena hubungannya dengan kegiatan peternakan, perkebunan dan bengkel di masa yang akan datang. Bayangan kami ini akan membutuhkan ruang yang cukup luas untuk menampung seluruh peralatan-peralatan.
  • Desain kamar mandi yang kompak dan efisien dengan perlengkapan shower (pancuran air) tanpa bak untuk mandi. Desain ini adalah dengan tujuan penghematan air dan tidak repot setiap waktu untuk menguras bak kamar mandi.
  • Desain Kamar Mandi Utama dapat diakses melalui Ruang Tidur Utama. Desain ini kami usulkan untuk lebih terjaganya privacy pemilik rumah sebagai suami - istri. Dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan untuk diketahui anak-anak berkaitan dengan muamalah suami - istri. Terkait dengan desain ini, kalau Pak Rudiaman tidak berkenan, kami siap merubah pintunya melalui arah luar yaitu ke arah Ruang Keluarga.
  • Adanya Teras Dalam di depan Ruang Keluarga adalah usulan kami, kami memandang bahwa sangat di sayangkan tapak yang begitu luas hijau menyegarkan bila tidak dapat di nikmati oleh penghuni rumah. Dengan adanya teras ini, sangat nikmat bila kita duduk-duduk di teras ini sambil menikmati pandangan ke arah Taman dan Kebun ditemanin secangkir kopi atau teh hangat sambil bercengkrama bersama keluarga. Tapi kalau bapak tidak setuju, kamipun siap meniadakan.
  • Area Pengembangan untuk Bengkel dan Bimbel, kami letakkan agak berjauhan dengan pemisah Teras Depan. Ini kami buat agar supaya tidak terjadi kekacauan kegiatan padanya dikarenakan sangat berbedanya karakter aktivitas usaha ini. Hal ini menyangkut terkhusus dalam masalah kebisingan yang di timbulkan bengkel yang akan mengganggu kegiatan Bimbel yang membutuhkan ketenangan.
  • Mengenai luas bangunan yang menurut Bapak Rudiaman terlalu luas terkait dengan biaya bangunan, bisa disiasati dengan pembangunan bertahap (rumah tumbuh) atau kami siap revisi desain kami dengan mengecilkan ruang-ruangnya. Pengecilan ruang-ruang akan berakibat berkurangnya kenyamanan tinggal di dalamnya. Sangat wajar jika tapak luas mempunyai rumah dengan ruang-ruang dengan luas yang layak. Untuk sementara kami hitung luas bangunan rumah ini adalah : 195,58 m2.

- Selesai -