Silahkan chat dengan kami Admin akan membalas, mohon tunggu.
Bismillah, Ada yang bisa dibantu? ...
Mulai chat ...
Rumah Mleyok, Cikarang

Testimoni
"... pertama menggunakan arsitek online diliputi keraguan & was-was, namun ..."

Patio

           Apakah Patio itu? Agak-agaknya baru dengar ya.

          Patio, keberadaannya yang merupakan bagian dari rumah, sebetulnya sudah sering kita lihat. Hanya saja, terkadang kita tak tahu namanya, bahwa itulah Patio itu.

          Patio, berasal dari bahasa Spanyol yang secara mudah kita artikan sebagai: "taman belakang". Adapun definisinya adalah: ruang eksterior dengan lantai perkerasan yang berfungsi tempat untuk bersantai atau bersantap, dan seringnya bersanding dengan bangunan hunian. Di India dan Australia, Patio lebih dimaknai sebagai balkon, atau teras (beranda). Ciri khas dari Patio ini adalah adanya perkerasan pada lantainya, maka dari itu Patio dikenal juga dengan istilah taman kering. 

          Karakter taman kering seperti itu sangat cocok dengan bangunan hunian dengan lahan terbatas. Kita yang memiliki rumah bertipe kecil sekalipun, akan tetap dapat menikmati indahnya ruang luar dengan hadirnya Patio.

          Perkerasan Patio dahulu menggunakan beton atau lempengan batu. Namun, untuk saat sekarang banyak pilihan maretial perkerasan yang lebih beragam, seperti; kayu, keramik, batu bata. Pilihan bahan tentu saja kita sesuaikan dengan gaya rumah tinggal kita.


Sejarah Patio

          Patio itu muncul pertama kali di area padang pasir lho! Iya, seperti di wilayah-wilayah  kawasan jazirah Arab. Ya, tentu saja kita tahu iklim di sana sangat ganas. Tak mungkin memiliki taman di halaman luar rumah. Satu-satunya cara adalah dengan menghadirkan taman di dalam rumah agar terlindungi dari ekstrimnya cuaca padang pasir. Dengan adanya taman di dalam rumah akan memasukkan suasana sejuk di dalam rumah pula.

          Taman di dalam bangunan juga telah dikenal lama oleh bangsa-bangsa kuno. Budaya bertanam secara mandiri telah dilakukan oleh bangsa Mesir sejak tahun 1500 SM (Sebelum Masehi). Budaya ini menyebar sampai Persia dan dikenal oleh bangsa Yunani sekitar tahun 350 SM. Darius Agung dari Persia membangun taman yang indah di dalam istananya.

          Taman-taman dalam bangunan juga di masa lampau kita dapati pada dinasti Ptolemeus di Alexandria pada tahun 305 SM - 30 SM dan di Roma pada tahun 2 SM.

          Setelah abad 4, membuat Patio dan taman di dalam bangunan tetap digunakan oleh kekaisaran Bizantium dan bangsa Moor dari Andalusia, Spanyol. Budaya ini memyebar juga sampai China, Jepang, dan merambah negeri-negeri Eropa seperti Prancis, Italia dan Inggris.

          Masing-masing bangsa mempunyai karakter berbeda-beda pada Pationya. Perbedaan latar budaya, geografis, teknik bertanam, dan persepsi fisik tentang keindahan menyebabkan beragamnya desain taman. Contoh saja pada bangsa Jepang, tamannya menyajikan karakter simpel dan tenang karena memang bangsa tersebut sarat dengan suasana agama yang dianut mereka.

          Bagaimana dengan Patio atau taman di dalam pada bangunan-bangunan Indonesia?

          Di Indonesia, Patio telah lama dikenal. Perkerasan pada permukaan taman, terutama di teras belakang mendominasi taman-taman dalam bangunan. Kebiasaan berkumpul keluarga, berbincang bersama tetangga membuat hadirnya Patio semakin digemari. Budaya kongko-kongko di teras berlanjut sampai sekarang, bahkan walaupun di rumah-rumah ukuran mungil sekalipun. Apalagi di kota-kota besar dengan segala kegerahannya, adanya Patio di dalam rumah bagaikan oasis di tengah padang pasir.

sketsarumah.com
Sederhana itu Lebih - Less is More -

Ikuti yuk
Telegram: https://t.me/sketsarumah_com
Twitter: https://twitter.com/sketsarumah_com
Simpan Yuk!
WhatsApp: wa.me/6285100138746 dengan nama: www.sketsarumah.com