Silahkan chat dengan kami Admin akan membalas, mohon tunggu.
Bismillah, Ada yang bisa dibantu? ...
Mulai chat ...
Rumah Mleyok, Cikarang

Testimoni
"... pertama menggunakan arsitek online diliputi keraguan & was-was, namun ..."

Denah Rumah Versi Klien, perlukah ? (1)

"Arsitek bagaikan seorang Bidan, Arsitek hanya membantu Klien ~ Sang Calon Ibu ~ melahirkan peradaban kecilnya, rumahnya."

         Sinergi antara keinginan Klien (calon pemilik rumah) dan Arsitek akan menimbulkan kompromi kebutuhan-kebutuhan ruang dan karya arsitektur rumah dalam desain rumah sesuai keinginan Klien tanpa meninggalkan  kaidah-kaidah arsitektur yang dimiliki sang Arsitek.

Denah Rumah Kanaka
          Terkadang calon penghuni rumah dengan semangat yang menggebu-gebu sudah membuat sketsa denah rumah yang diinginkan sebelum bertemu dengan Arsiteknya. Sketsa denah rumah tersebut dibuat tanpa memperhatikan wacana arsitektur dan ilmu konstruksi bangunan rumah. Calon penghuni rumah misalnya menginginkan adanya taman di dalam rumah, atau menginginkan ruang tidur untuk tamu yang bertandang dan menginap, atau menginginkan adanya teras yang luas karena sering menerima tamu dengan jumlah yang banyak, atau keinginan-keinginan lainnya yang telah dia coretkan pada sketsa denah rumah buatan dirinya sendiri.
Ini semua adalah hal yang wajar dan tidak bisa disalahkan. Bahkan, yang demikian ini membantu Arsitek dalam mendeteksi keinginan-keinginan Kliennya. Sedang dari sisi Klien mempunyai segi yang baik pula, yaitu 'Klien merasa mendesain sendiri rumahnya'.

          Tidak kita pungkiri ada hal yang ekstrim, bahwa ada seorang calon penghuni rumah yang anti terhadap Arsitek. Mereka merasa jika memakai jasa Arsitek adalah hanya membuang-buang uang saja. Mereka berpendapat bahwa cukup mencoret-coret denah rumah sendiri dengan referensi dari majalah-majalah atau tabloid-tabloid tentang rumah yang sudah banyak tersebar.
Apa akibatnya ?
Hasil dari desain calon penghuni rumah sendiri itu adalah jauh dari yang diinginkan. Karena mendesain rumah itu bukan hanya membuat denah rumah saja. Mendesain rumah banyak yang harus dipikirkan secara simultan. Apalagi bila rumah tinggal tersebut terdiri dari dua lantai. Maka yang harus dirancang secara simultan adalah desain rumah secara horisontal dan desain rumah secara vertikal. Untuk lengkapnya pembahasan masalah ini dapat dibaca pada artikel Makna Garis Seorang Arsitek.

          Pada sisi ekstrim yang berlawanan ada seorang Arsitek dengan arogansinya tidak mau menerima masukan dan keinginan Kliennya. "Starchitect" (baca: Selebritis Arsitek) ini merasa malu kalau desain rumah Kliennya bukan dari hasil desainnya sendiri. Dia merasa gengsi kalau Klien ikut 'cawe-cawe' dalam desain rumah tersebut.Karena dia akan dianggap kurang mampu dalam mewujudkan karya arsitektur rumah kliennya. Padahal, itu hanya anggapan dia semata.
Akhirnya, rumah yang terwujud adalah rumah yang tidak mengakomodasi kegiatan-kegiatan dan keinginan-keinginan calon penghuni rumah. Calon penghuni rumah akan merasa tidak tentram dan tenang tinggal di rumahnya. Rumah tidak mewujudkan karakter penghuninya, dan rumah bukan menjadi belahan jiwanya. Akan tetapi rumah akan mewujudkan karakter Arsiteknya.
Lho ini rumah siapa? Rumah sang Penghuni atau rumah sang Arsitek?

          Nah, maka dari itu perlu dan penting adanya saling berbagi, saling memberi masukan antara Klien dan Arsitek. Maka, tidak mengapa seorang Klien mencoret-coret di atas kertas, menggambar sketsa denah rumah yang diinginkan. Walaupun denah rumah tersebut belum sesuai dengan ilmu arsitektur dan konstruksi bangunan rumah. Demikian pula sang Arsitek hendaknya bersyukur dengan adanya coretan-coretan denah rumah sang Klien ini. Coretan-coretan ini akan membantunya dalam meresapi keinginan-keinginan Klien terhadap desain rumahnya.

         Atas dasar latar belakang masalah-masalah diatas inilah maka saya akan memberikan sedikit panduan-panduan kepada Anda tentang bagaimana membuat denah yang benar. Dengan panduan-panduan ini diharapkan Anda (bila anda mau menjadi Klien) dalam membuat sketsa denah rumah tidak jauh atau lebih mendekatkan kepada kaidah-kaidah arsitektur dan ilmu struktur bangunan rumah. Dengan demikian maka akan tercapailah apa yang diinginkan sang Klien sebagai "calon ibu" rumahnya yang akan dibantu kelahirannya oleh "bidan rumah" yaitu sang Arsitek.

          Adapun panduan tentang apa saja yang menjadi acuan-acuan dan bagaimana tahap-tahap dalam membuat denah yang benar dapat anda baca pada posting artikel-artikel berikutnya. Untuk melanjutkan membaca apa saja yang menjadi acuan-acuan dalam membuat denah silahkan KLIK DI SINI

         Tetaplah bersama kami, sketsarumah.com.

Semoga Bermanfaat.
Terima Kasih, Salam Sukses untuk Anda !

Rachmadi Triatmojo
Pendiri dan Arsitek sketsarumah.com
http://www.sketsarumah.com

Mau tahu Studionya ?
Silahkan klik http://www.sketsarumah.com/p/studio.html

Atau mau tahu langsung hasil-hasil karyanya ?
Silahkan klik http://www.sketsarumah.com/p/karya.html


Silahkan berkomentar untuk menjalin persahabatan di dunia maya. Komentar Anda adalah kehormatan bagi saya.
Terima kasih telah menghentikan kesibukan Anda untuk berkunjung.