Silahkan chat dengan kami Admin akan membalas, mohon tunggu.
Bismillah, Ada yang bisa dibantu? ...
Mulai chat ...
Rumah Mleyok, Cikarang

Testimoni
"... pertama menggunakan arsitek online diliputi keraguan & was-was, namun ..."

Denah Rumah Versi Klien, perlukah ? (2)

           Tunggu dulu ! Apakah Anda sudah membaca artikel "Denah Rumah Versi Klien, perlukah ? (1)" ? Kalau belum silahkan baca dulu dengan klik di sini

          Sebelum Anda mencoba membuat denah rumah Anda sendiri, Anda perlu mengetahui hal-hal yang akan menjadi acuan dalam membuat denah rumah. Diantaranya adalah :
  1. Peraturan Pemerintah (Dinas Tata Kota setempat) dalam masalah pembangunan rumah. Yang kita butuhkan adalah informasi mengenai GSB (Garis Sempadan Bangunan). GSB adalah garis atau batas dimana rumah mulai boleh dibangun yang mempunyai jarak yang harus kita sisakan sebagai ruang terbuka terhadap bats tanah yang berdampingan dengan jalan (bagian depan tapak). Tanpa mengetahui GSB dari Dinas Tata Kota menurut kebiasaan jaraknya 1/2 dari lebar jalan di depan lahan. Misalnya lebar jalan 6 m, maka GSB yang biasa dilakukan adalah 1/2 x 6 m= 3 m. Dengan diketahui GSB ini maka Anda akan tahu pada posisi mana mulai diletakkan denah bangunan rumah terhadap lahan.
  2. Arah mata angin terhadap tapak. Dengan mengetahui arah mata angin Anda akan mengetaui arah pergerakan matahari terhadap tapak. Arah pergerakan matahari akan menentukan arah masuknya sinar matahari. Yang demikian ini akan mempengaruhi desain rumah dalam permasalahan letak ruang-ruang dan bukaan-bukaan (pintu, jendela dan ventilasi udara). Hal ini akan dibahas lebih mendalam dalam posting artikel berikutnya.
  3. Kemiringan tanah pada tapak. Kemiringan tanah yang relatif datar maka yang demikian tidak akan menyulitkan Anda. Sedangkan jika kemiringan tanah cukup curam maka ini perlu pendalaman khusus dalam penataan ruang-ruang denah rumah. Bahkan yang demikian ini akan menjadi potensi bagi desain rumah dengan permukaan lantai split atau yang berbeda-beda diantara ruang-ruangnya sesuai dengan perbedaan kegiatan di dalamnya. Hal yang demikian akan menjadikan rumah lebih dinamis dan "bergerak" baik secara horisontal maupun vertikal. Tapi ingat ! Sekali lagi hal ini perlu ketelitian dan belajar yang lebih dalam. Kalau Anda merasa terlalu kesulitan, maka serahkan saja pada Arsitek Anda.
  4. Posisi atau letak septictank yang dianjurkan oleh lingkungan pemukiman Anda. Hal ini akan mempengaruhi letak pengambilan sumber air (sumur jika Anda tidak menggunakan sumber air PDAM. Disamping itu ini juga menentukan letak Kamar Mandi dan WC agar tidak terlalu jauh dari septic tank sehingga kemiringan saluran air kotor WC masih dapat menjangkau septic tank.
  5. Kebiasaan anggota keluarga. Kebiasaan sehari-hari anggota keluarga di Indonesia umumnya sama tetapi disini yang saya maksudkan adalah kebiasaan-kebiasaan khusus. Seperti misalnya ; kegiatan mandi, apakah perlu menggunakan bath tub atau bak mandi? sementara sehari-harinya setiap anggota keluarga hanya membutuhkan waktu paling tidak 5 menit untuk mandi di bawah pancuran air (shower). Contoh lain adalah ; apakah Anda dalam memasak melakukan belanja setiap hari pada tukang sayur? atau belanja 1 minggu sekali? Apabila kegiatan yang pertama yang Anda lakukan, maka ada baiknya meletakan dapur dibagian depan sehingga kegiatan belanja bisa langsung dari dapur tanpa melewati ruang-ruang lain. Contoh lain lagi, apakah Anda sering menerima tamu dalam jumlah yang banyak karena Anda seorang tokoh masyarakat? Kalau memang demikian, maka perlu adanya ruang tamu atau teras yang luas sebagai ruang publik di rumah Anda. Dengan mengetahui kebiasaan-kebiasaan khusus anggota keluarga, Anda akan dapat terbantu dalam merancang denah rumah Anda tepat sesuai dengan kebutuhan keluarga Anda.
         Setelah Anda mengetahui hal-hal yang menjadi acuan dalam membuat denah rumah Anda maka hendaknya menetapkan kebutuhan ruang.
Buatlah daftar ruangan apa saja yang keluarga Anda butuhkan. Sebaiknya dari yang paling utama dibutuhkan sampai yang paling akhir.
Contoh :
  1. Ruang Tidur Utama
  2. Ruang Tidur Anak 1
  3. Ruang Tidur Anak 2
  4. Kamar Mandi dan WC
  5. Dapur
  6. Ruang Tamu
  7. Ruang Makan
  8. Ruang Keluarga / Perpustakaan
  9. Ruang Cuci dan Setrika
  10. Ruang Tidur Pembantu
  11. Kamar Mandi dan WC Pembantu
  12. Ruang Jemur dan Taman
          Untuk Ruang Tidur, Ruang Makan, Ruang Tamu, Ruang Keluarga, Dapur, Ruang Cuci dan Setrika Anda anggap masing-masing ukuran secara kasar dahulu yaitu 3 m x 3 m = 9 m2 dibulatkan menjadi 10 m2.
Sedang untuk Kamar Mandi dan WC Anda anggap masing-masing ukuran secara kasar adalah 2 m x 2 m = 4 m2 dibulatkan menjadi 5 m2.
Adapun Ruang Jemur dan Taman bisa kita tetapkan kemudian dengan mengambil lahan yang tersisa.
Dengan demikian dapat Anda hitung secara kasar luas seluruh rumah Anda dari daftar ruang yang ada yaitu : (9 x 10 m2) + (2 x 5 m2) = 90 m2 + 10 m2 = 100 m2.

         Selanjutnya dapat diperiksa kembali apakah luas tersebut sudah sesuai dengan keinginan Anda, biaya yang dianggarkan (untuk biaya bangunan per m2 adalah sesuai dimana daerah Anda tinggal, karena lain daerah lain pula besar biaya bangunan per m2. Hal ini dipengaruhi karena harga material daerah dan ongkos tukang yang berbeda), dan luas tapak yang tersedia.
Jika ternyata melebihi perhitungan, Anda dapat mencoret ruang-ruang yang tidak diperlukan atau menggabungkan ruang-ruang dangan fungsi / kegiatan yang hampir sama dalam satu ruang. Contoh : Ruang Makan, Ruang Keluarga dan Perpustakaan menjadi satu ruang. Apabila ruang-ruang yang tidak dibutuhkan sudah dicoret dan ruang-ruang dengan fungsi yang hampir sama sudah disatukan namun tapak yang tersedia tetap tidak mencukupi sedang ruang-ruang sudah tidak dapat dikurangi lagi, maka solusinya adalah perlu membuat rumah yang bertingkat. Dengan demikian dari segi biaya dan struktur bangunan dipersiapkan untuk berlantai dua.
Ketika rumah membutuhkan lantai bertingkat maka perlu diingat butuhnya terhadap space (ruang) untuk tangga. Menghitung ruang untuk tangga agak rumit, yang akan saya bahas dalam posting artikel khusus tangga.

          Demikianlah hal-hal yang perlu diketahui sebelum membuat denah rumah Anda. Panduan ini akan saya lanjutkan pada posting artikel tahap-tahap dalam membuat sketsa denah rumah.Untuk membacanya silahkan KLIK DI SINI

          Tetaplah bersama kami, sketsarumah.com.

Semoga Bermanfaat.
Terima Kasih, Salam Sukses untuk Anda !

Rachmadi Triatmojo
Pendiri dan Arsitek sketsarumah.com
http://www.sketsarumah.com

Mau tahu Studionya ?
Silahkan klik http://www.sketsarumah.com/p/studio.html

Atau mau tahu langsung hasil-hasil karyanya ?
Silahkan klik http://www.sketsarumah.com/p/karya.html




Silahkan berkomentar untuk menjalin persahabatan di dunia maya. Komentar Anda adalah kehormatan bagi saya.
Terima kasih telah menghentikan kesibukan Anda untuk berkunjung.